PASAR OLIGOPOLY
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar
merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada
dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas.
Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk
mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Pasar merupakan
perwujudan dari kegiatan ekonomi,pasar muncul karena pemenuhan akan kebutuhan
semakin beragam.Pada awalnya dikenal dengan sistem barter
disini melakukan pertukaran barang dengan barang lain,dari sini pasar terus
berkembang dengan pesatnya sampai sekarang berbagai jenis pasar bermunculan
dengan celah-celah ekonomi berdasarkan permintaan pasar. Dalam
perkembangannya kita kenal pasar oligopoli sebagai bentuk bagian dari pasar
saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani,
yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau
beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya
di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan,
beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15
perusahaan. Teori oligopoli
memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan
oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam
karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak
harus berada pada tingkat kompetisi ketika
perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali
diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches
sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun
kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik,
namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi
teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan
pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama
dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah
satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan
pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi
barang sejenis
Faktor-faktor Penyebab
terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan
efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan
mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan
teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber
daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi.
Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang
dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam
manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin,
umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk
masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya
terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya
(persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
2.3 Ciri – Ciri Pasar Oligopoly
a.
Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok
kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly
terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di
samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa
tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap
perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga,
bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual
interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang
yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen,
dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang
diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya
pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan
baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga
memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang
akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan
lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan sempurna,
jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d.
Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki
pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru
masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
h. Advertensi (periklanan) sangat penting dan
intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik
market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat
membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam
menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah
perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan
produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
i. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli
ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
j. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau
turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja
karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu
perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga
naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa
jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang
sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
2.4
Sifat- sifat pasar oligopoly :
Ø Harga produk yang dijual relatif
sama
Ø Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses
Ø Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
Ø Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain
2.5
Faktor – Faktor
Penghambat Pasar Oligopoli
a. Hak
paten yang tidak memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang yang sama.
b.
Modal yang di butuhkan terlalu besar, para pengusaha enggan untuk menanggung
risiko yang besar.
c.
Perusahaan lama telah terkenal sehingga sulit untuk tersaingi sehingga
menimbulkan risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif
lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk
memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang
sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan
relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah
bila dibandingkan para pendatang baru.
e.
Ongkos
produksi yang berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas adalah ongkos produksi per unt berbeda
sebagai akibat dati tingkat (jumlah) produksi berbeda. Di samping itu ongkos
produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada
setiap tingkat produksi, ongkos produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Oleh
karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual baranganya semurah seperti
perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru. Terdapat
banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perpedaan ongkos produksi
tersebut.
6
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
a. Kelebihan
pasar oligopoli
1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
Pasar oligopoli ini
sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli
memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang
mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan
dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang
menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.
2. Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan produk.
Dalam pasar Oligopoli
ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian
tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding
dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk
yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing
berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual.
Didalam pasar
Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa
saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut
tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh
sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan
memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli
produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
4. Adanya penerapan teknologi baru
Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah
bermanfaat, jikateknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan
bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan
teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan
perusahaan untuk mengembangkan produknya agar lebih di minati.
b.
Kelemahan pasar oligopoli
1.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
Dalam pasar oligopoli
ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan
yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak
mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh
pendapatan yang kecil.
2.
Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar
oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu
menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena
itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan
harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat
pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
3.
Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing kurang
Didalam pasar
oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar namu pemasukan
tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama
dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing
dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua
perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit
penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan
penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
4.
Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
Didalam pasar
oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi ,
ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar
yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya
kurang minat dari pembeli.
5.
Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar
oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat
pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan
baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli
6.
Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam
pasar oligopoly
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang
kearah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar,
ini mengebabkan monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk
barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan
menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika
perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain yang banyak di
minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan mudah
menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki
oleh perusahaan ini.
2.7 Macam – Macam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli
murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan bahan mentah
atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik
b.
Oligopoli Diferensial adalah
menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
2.8 Hubungan
Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar
oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama
juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,
yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
b.
Oligopoli
tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Persaingan
antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan
jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan
jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat
beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat
harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai
berikut :
1)
Bila
terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar
harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka
biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual
produknya
2) Bila satu perusahaan
mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah produksinya dengan
maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh
perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau menurunkan
harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila satu perusahaan
menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga
ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif
tidak akan mengikutinya.
2.9 Contoh
yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi
transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua
industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil
inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi
lambat laun swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak
pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu
cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan
parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat
mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi
ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas.
Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler
sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang
mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan
tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan
informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin
mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya,
harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas
dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir.
Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus
dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.
2.10 Model
Oligopoli
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar
oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai model untuk menganalisis
perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model yang dapat diterima
secara umum sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan beberapa model
oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom.
a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand
Model)
Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939).
Sweezy beranggapan bahwa kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha
menaikkan harga maka ia akan kehilangan langganan karena tak ada produsen
lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar
oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para
pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya
terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli
saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan
menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang
lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para
produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan
kolusi (kesepakatan).
b. Model Cournot (Cournot Model)
Model
Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang
ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model
ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, ,aka
perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan
pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat
dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat
satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total
output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.
a.
Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di
pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm)
dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang
bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output
yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah
output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut
akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap
bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.
b.
Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm
Model)
Model perusahaan dominan adalah pengembangan
lebih lanjut dari model Stackelberg. Dalam model ini juga terdapat perusahaan
dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar serta perusahaan-perusahaan lain
sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-perusahaan pengikut
tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi seolah-olah
mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna. Dengan demikian
perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker),
yaitu akan menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin
dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan
tingkat harga.
2.11 Dampak
Positif dan Negatif Pasar Oligopoli
a. Dampak Positif Pasar Oligopoli
Ø Karena keuntungan yang besar maka
dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Ø Oligopolis biasanya menggunakan
sebagian dari kentungan mereka untuk Penelitian dan Pengembangan sehingga
memberi dampak positif bagi kemajuan teknologi
a.
Dampak Negatif Pasar
Oligopoli
Ø Kemungkinan
adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka panjang.
Ø Kemungkinan
adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada
AC minimum.
Ø Kemungkinan
adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh
seperti kasus monopoli.
Ø Ketegaran
harga (terutama ke bawah) sering
dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro
2.12 Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum,
tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai
tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate,
yakni tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang
diuraikan tadi adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun
dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik, akan
melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu terletak pada asumsi-asumsinya.
Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah mencoba melakukan
kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif, yakni model pimpinan
harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai
biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik. Teori ini menganggap
bahwa perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh biaya perusahaan dan
permintaan pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin besar bagian kebutuhan
pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan yang berskala besar.
Faktor-faktor Penyebab
terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan
efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan
mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan
teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber
daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi.
Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang
dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam
manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin,
umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk
masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya
terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya
(persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
2.3 Ciri – Ciri Pasar Oligopoly
a.
Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok
kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly
terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di
samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa
tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap
perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga,
bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual
interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang
yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen,
dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang
diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya
pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan
baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga
memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang
akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan
lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan sempurna,
jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d.
Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki
pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru
masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
h. Advertensi (periklanan) sangat penting dan
intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik
market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat
membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam
menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah
perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan
produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
i. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli
ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
j. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau
turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja
karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu
perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga
naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa
jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang
sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
2.4
Sifat- sifat pasar oligopoly :
Ø Harga produk yang dijual relatif
sama
Ø Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses
Ø Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
Ø Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain
2.5
Faktor – Faktor
Penghambat Pasar Oligopoli
a. Hak
paten yang tidak memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang yang sama.
b.
Modal yang di butuhkan terlalu besar, para pengusaha enggan untuk menanggung
risiko yang besar.
c.
Perusahaan lama telah terkenal sehingga sulit untuk tersaingi sehingga
menimbulkan risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif
lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk
memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang
sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan
relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah
bila dibandingkan para pendatang baru.
e.
Ongkos
produksi yang berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas adalah ongkos produksi per unt berbeda
sebagai akibat dati tingkat (jumlah) produksi berbeda. Di samping itu ongkos
produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada
setiap tingkat produksi, ongkos produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Oleh
karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual baranganya semurah seperti
perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru. Terdapat
banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perpedaan ongkos produksi
tersebut.
6
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
a. Kelebihan
pasar oligopoli
1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
Pasar oligopoli ini
sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli
memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang
mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan
dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang
menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.
2. Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan produk.
Dalam pasar Oligopoli
ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian
tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding
dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk
yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing
berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual.
Didalam pasar
Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa
saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut
tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh
sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan
memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli
produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
4. Adanya penerapan teknologi baru
Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah
bermanfaat, jikateknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan
bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan
teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan
perusahaan untuk mengembangkan produknya agar lebih di minati.
b.
Kelemahan pasar oligopoli
1.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
Dalam pasar oligopoli
ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan
yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak
mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh
pendapatan yang kecil.
2.
Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar
oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu
menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena
itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan
harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat
pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
3.
Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing kurang
Didalam pasar
oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar namu pemasukan
tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama
dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing
dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua
perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit
penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan
penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
4.
Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
Didalam pasar
oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi ,
ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar
yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya
kurang minat dari pembeli.
5.
Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar
oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat
pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan
baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli
6.
Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam
pasar oligopoly
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang
kearah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar,
ini mengebabkan monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk
barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan
menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika
perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain yang banyak di
minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan mudah
menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki
oleh perusahaan ini.
2.7 Macam – Macam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli
murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan bahan mentah
atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik
b.
Oligopoli Diferensial adalah
menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
2.8 Hubungan
Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar
oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama
juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,
yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
b.
Oligopoli
tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Persaingan
antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan
jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan
jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat
beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat
harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai
berikut :
1)
Bila
terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar
harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka
biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual
produknya
2) Bila satu perusahaan
mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah produksinya dengan
maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh
perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau menurunkan
harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila satu perusahaan
menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga
ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif
tidak akan mengikutinya.
2.9 Contoh
yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi
transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua
industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil
inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi
lambat laun swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak
pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu
cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan
parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat
mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi
ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas.
Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler
sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang
mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan
tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan
informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin
mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya,
harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas
dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir.
Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus
dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com
numpang copi dan edit yak...
BalasHapusterimakasih, sangat membantu.
BalasHapusizin copast ya
BalasHapuspengaruh pasar oligopoli apa ya??
BalasHapusoia kapan pasar oligofoli mndapatkan keuntungan maksimal?
BalasHapustrimakasih
ini di ambil dari buku apa ??? ada refrensinya ?? dan footnote ???
BalasHapusterimakasih.. sangat membantu
BalasHapusBoleh minta daftar pustakanya ?
BalasHapusboleh minta daftar pustakanya ?
BalasHapusfungsi pasar oligopoli gaada ya? penting nih buat tugas besok
BalasHapusnumpang copy ya mbak
BalasHapusnih artikel nya lengkap banget.........
numpang tanya makalah yang berisi pasar monopoi & monopolistik ada ???
mau saya pakai tambahan belajar
good
BalasHapustrims,
BalasHapusmasih kurang ttg pengaruh pasar oligopoli terhadap perekonomian indonesia
BalasHapusnegara mana aje yang menganut pasar oligopolio dah??
BalasHapus